Sabtu, 19 November 2011

Dia, adalah Lelaki yang memegang satu hatiku. :)


ah..bulan ini benar2 sangat galau..dimana aku telah "kehilangan" laki-laki yang katanya mengajakku untuk menikah..aku masih terhanyut atas janji-janji yang iya utarakan,,sangat terhanyut,,sampai2 3malam berturut2 harus menangis tersedu-sedu..mata sembab, tak nafsu makan, aahhh..parah lah pokoknya!rasa kehilangan itu sangat besar sekali..mencoba melakukan sesuatu yang positif, dan diterima dengan akal..namun kenapa hati ini sulit untuk menolaknya..perdebatan yang sangat panjang..bener2 capek rasanya..

tidak sampai disitu saja..saya seperti anak labil, yang mencak-mencak..pokoknya sangat memalukan sekali!!!
* aku senang bersamanya *

Selasa, 05 Juli 2011

KOPI

KOPI. Buah yang bentuknya kecil itu mengantarkan kita berimajinasi kedalam alam yang besar. Tumbuhan yang tingginya sekitar 4-5 meter ini biasanya ditanam didaerah perkebunan dan dataran tinggi. Mencakup segala usia, dari bayi sampai masyarakat yang sudah lanjut usia. Pasti sedikit banyak pernah menjamah yang satu ini. Fungsinyapun bermacam-macam. Namun kadang, kadar kafein yang ada didalamnya membuat orang segan untuk mengkonsumsinya. Tak ingin membahas tentang jenis tanamannya Bercerita tentang kopi, terlintas dibenak saya tentang lika-liku perjalanan kopi sampai menjadi kopi bubuk..

Menurut pengalaman saya. Para pemilik kebun, yang biasanya memanen kopi sekitar bulan Mei-Juli, mencari para pemetik kopi, untuk memanen kopi di kebun mereka. Biasanya, para pekerja berkumpul sekitar pukul 5 pagi dan pulang menjelang senja. Pagi sekali memang, karena jarak yang ditempuh untuk sampai ke tempat, lumayan menguras keringat dan tenaga. Walaupun si pemilik kebun menyediakan kendaraan, misal truk/pick-up, namun terkadang jalurnya juga cukup sulit, banyak juga dari mereka yang berjalan kaki. Dengan memanggul keranjang yang diikat menggunakan kain/sarung, serta membawa karung yang terbuat dari goni/persal. Para pekerjanyapun bermacam-macam dari anak kecil(biasanya untuk mengisi liburan), remaja, orang dewasa, bahkan sampai lanjut usia. Ada 2 jenis pekerja. Yaitu, pemetik yang mengambil buahnya langsung dari pohonnya, dan pemilih sisa-sisa buah kopi yang jatuh ditanah, kalau dalam bahasa maduranya adalah NGLORKOR. Lumayan sebenarnya, dalam satu harinya rata-rata mereka mendapatkan 25-30kg kopi basah. Yang nantinya akan akan ditukarkan kepada pemilik kebun dan diganti dengan rupiah setiap kilonya.

Proses penjemuran dilakukan di lahan yang sangat luas. Menggunakan alat semacam garpu. Kopi-kopi itu ditumpahruahkan ke lantai jemur itu. Kemudian dirapikan menggunakan alat tadi. Dibentuk menjadi gundukan-gundukan kecil dan panjang seperti jejeran-jejeran polisi tidur yang ada di setiap jalan-jalan kecil. Dijemur sampai kering, sampai kulitnya itu mengelupas dan bijinya terpecah menjadi 2. Jadilah kopi kering yang siap dipasarkan.

Kemudian pembeli datang membeli kilo perkilonya. Ada yang sudah disajikan dalam bentuk bubuk, dan ada pula yang mencampurnya sendiri. Seperti IBU saya. Yang rajin menyangrai kopi, ditambah gula dan sedikit beras. Entah apa maksudnya tambahan-tambahan ini, karena beliau tak pernah memberi jawaban yang signifikan tentang ini.. hehehhehe. Disangrai sampai keringg dan berwarna hitam, didinginkan. Setelah itu dibawa ke penggilingan, dan digiling sampai menjadi bubuk kopi. Ada kopi susu, kopi jahe, kopi luwak, kopi Arabica, kopi moka, cappuccino, dan lain sebagainya.

Mari mengopi dirumah saya, saya akan membuatkan kopi, dari hasil sangraian IBU saya. Sekian.


CHANGE YOUR MIND

SEMBARANG

Karena manusia itu dilahirkan untuk saling melengkapi.
Entah bagaimana kita menjabarkan tentang arti kata “saling melengkapi” itu.
Melengkapi yang sudah ada, atau melengkapi yang belum ada.

* sambil mendengarkan salah satu Band Bandung “Baby Eats Crackers”. Dari namanya sudah terlihat lucu dan unik. “Babies” begitu mereka menyebut para pencintanya. Dilanjut dengan salah satu Band Jember Tamasya di STT #3nya. Keluarga Tamasya menjadi sangat akrab ditelinga manusia Tapal Kuda. Tapi bukan itu yang ingin saya tulis(mungkin nanti) *.

Judulnya adalah “ SEMBARANG”
Tak pernah aku bayangkan, bahwa apa yang menjelajahiku selama ini adalah kehidupanku yang 1/2nya, bahkan 3/4nya, direbut oleh benda yang bernama “TUNTUTAN’. Tuntutan berbagai versi, seperti perangkat computer atau laptop atau apapun jenisnya. Lagi-lagi pikiranku selalu lambat untuk mencerna yang satu ini…. Aaaaaaarrrggghh!!!

Aku pikir, hanya orang yang melahirkan dan merawatku saja yang menuntutku untuk bertindak manis dan ala kadarnya. Namun, ada juga dari MEREKA, mereka yang baru aku kenal tak lebih dari setengah usiaku., menuntutku untuk mejadi seseorang dengan menampakkan sisi kelembutannya dan kehalusannya. Karena aku tidak halus seperti porcelain, dan tidak lembut seperti kapas. Jadi aku tetap menjadi seperti biasanya “bertindak manis dan ala kadarnya”. Kalau kadarnya terlalu banyak, akan menjadi limbah yang akan terbuang percuma, yang akan mencemari kehidupanku di lain hari. Kalau kadarnya kurang, nanti fungsiku sebagai manusia akan pincang, yang ada malah mengalami ketidakstabilan dalam kelabilan pendewasaan..

Change Your Mind

Kamis, 30 Juni 2011

“ Melaju Bersama Kebun Cahaya”

Selamat pagi..

Pendaran pesonanya tak surut ketika mendung mulai pasang

Ya…

Menapaki embun yang baru saja membalut dinginya bintang

Terlihat dari balik bilik dedaunan yang ranum

Terseok-seok seekor ulat yang berjalan dengan lambat

Selambat pikiranku jika mereka bertanya “ kamu akan jadi apa nanti?”

Ya…

Entah koneksi otakku melambat secara tiba-tiba

Mereka bak peramal yang memainkan otaknya bak sebuah puzzle, yang sulit untuk ditemukan titik temunya…

Ini itu, menjadi ini dan itu…akan seperti ini dan itu..



25 tahun

Menjadi waktu yang sangat singkat untuk menjadi “orang”

Tapi, kata mereka “ kamu itu hanya merepotkan orang saja, tak tau balas budi, tak tau berterima kasih, dan tak tau berdoa”

Hahahahaha…

Mereka tau apa tentang rasa terima kasih, tentang balas budi dan tentang doaku..

Yang mereka tau adalah tentang aku dari luar, yang mereka lihat ketika pekat mulai merasuk..



Lalu

Pendulum mulai dimainkan

Kanan kiri kanan kiri kanan kiri kanan kiri

Boola matanyapun mengikuti dengan sigap

Dan akhirnya mereka tertidur

Yang terdengar hanyalah bisikan-bisikan yang timbul karena adanya hembusan nafas yang menghangatkan telinga



Terdengar kabar dari seberang

Membangunkanku dengan senyuman kecilnya yang lambat laun menjadi sapaan dikala senja menengadahkan sinarnya..



Ah

Aku adalah aku..

Tanggung jawabku tak pernah ditulis dalam nisanmu..

Jadi, kau tenang saja!

Selasa, 08 Februari 2011

Tentang harga yang tak pernah berupa uang “HARGA DIRI”

Tentang harga yang tak pernah berupa uang “HARGA DIRI”

Harga diriku telah dirampas!. Teriakan hati seorang perempuan, ketika dia sudah hilang keperawanan (ntah bagaimanapun caranya). Keperawanan yang notabene menjadi harga mati bagi seorang perempuan. Ketika dia sudah menikah, tak berarti lagi harga diri yang berupa “keperawanan” itu. Dan sebelum dia menikah, keperawanan itu harus tetap dijaga. Egois sekali memang, ketika, kebanyakan laki-laki, menuntut keperawanan pada saat malam pertama. Ya kenikmatan, itulah yang mereka cari. Kenikmatan yang akan berakhir setelah setetes darah keluar dari benda yang namanya “harga diri”. Lalu aku bertanya, “harga diri” laki-laki terletak pada apanya? Apakah sama dengan perempuan? Bukankah sama saja? Bukankah itu akan hilang ketika melakukan kenikmatan yang namanya ber”onani” dengan jari-jari mereka yang lincah itu sebelum malam pertama?!!.

Perempuanku! Ntah siapapun kalian, kalian tetap mempesona dimataku, selama kau menjadi “Perempuan”.

Bukannya aku menuntut kalian tetap perjaka saat kau berada di atas ribuan mawar merah bersamaku nantinya. Tapi gunakan logika kalian. Logika yang selalu kau agung-agungkan. Lalu kemana harga diri kalian nantinya bermuara, wahai para Perempuanku dan para Lelakiku? Itu terserah kalian membuat dialektika atas kehidupan yang selalu dijunjung dengan “harga diri” ini. “Konsistensi berpikir dan bertindak”

"Change Your Mind"
With Love
Bata Motel

Cerita Besar di Balik Hujan Deras

Cerita Besar di Balik Hujan Deras
(Jember, 31 Januari 2011)

Teriknya matahari masih bisa menembus kereta bisnis perjalanan saya dari Sidoarjo menuju Jember. Sangat panas, penuh debu dan bau yang menyengat dari “bencana alam” Lumpur Lapindo. Sampai di Stasin Jember kira2 pukul 1 siang. Karena perut terasa memberontak, mampirlah saya di warung depan stasiun, mie kopyok dan es degan, menemani siang yang gerimis itu. Lalu hujan turun dengan derasnya, karena hujannya “menyiprati saya”, saya pindah didepan seorang lelaki paruh baya.

Lelaki paruh baya itu, sekitar 40 tahunan. Lelaki yang tak asing wajahnya didepan mataku. Ya, dia penjual Es Doger di Jl. Bangka V. bertegur sapalah saya dengan lelaki ini ditemani hujan yang sangat deras. Nampaknya, kami berdua ini, sama2 kelaparan, sehingga tak ada satu katapun yang keluar ketika kami menyantap 1 mangkok mie kopyok.

Makananpun habis, dan hujan masih sangat deras. Inilah sedikit banyak pembicaraan yang masih saya ingat :
Lepaya (lelaki paruh baya) : dari mana mbak? Hujan2 begini.
Saya : dari sidoarjo pak, dari ruman saudara.
Lepaya : ooo. Naik mutiara timur ya mbak? Bawa jas hujan gak mbak? Musim hujan begini, gak boleh ketinggalan jas hujan mbak, sering hujan dadakan.
Saya : iya pak, naik mutiara timur. Selalu bawa pak, itu ada di jok motor. Bapak dari mana?
Lepaya : saya habis mengantar anak dan istri saya mbak (dengan ditemani sebuah payung). Kuliah dimana mbak? Kok saya sering keliatan mbaknya di Bangka
Saya : iya pak. Kuliah di Unej pak, iyalah pak, saya kan kos di bangka,
Lepaya : oalah, kos di bangka mana mbak? Ambil jurusan apa mbak kuliahnya? Sudah semester berapa?
Saya : di bangka raya 18, yang ada laundrynya itu pak. Jurusan sastra inggris pak, hehhehe, semester akhir pak, lagi ngerjain skripsi sekarang (sambil tersipu malu)
Lepaya : enak ya mbak kalau di sastra inggris, bisa kerja di bidang apa saja, peluang kerja terbuka lebar, TOEFLnya berapa mbak?
Saya : (tercengang!!! kok penjual es doger tau tentang TOEFL ya????). iya pak, katanya sih begitu pak, peluang kerja sangat luas. Mmm, bapak asli Bandung ya? Sudah berapa lama tinggal di jember pak?
Lepaya : iya, asli Bandung. Sudah di jember mulai tahun 2003, trus saya balik lagi ke Bandung. Saya dapat orang jember mbak, tahun 2008 saya menikah, dan sekarang sudah punya 2 anak.
Saya : oalah, lumayan lama juga ya pak di Jember. Rame trus ya pak es dogernya. Sudah berapa lama jualan?
Lepaya : lumayan lama mbak, sampai saya kecantol sama orang jember ( si bapak tertawa lepas). Alhamdulillah mbak, tapi ya namanya orang jualan, kadang ada sepinya juga mbak, apalagi kayak sekarang ini, musim hujan trus. Sudah 2 tahun mbak jualannya.
Saya : (ketawa kecil mmengikuti si bapak ketawa). Sehari omsetnya berapa sih pak kalo jualan es doger?
Lepaya : kalo omset sehari antara 600 ribu- 700 ribu mbak. Kalo bersihnya sekitar 300 ribuan lah mbak sehari.
Saya : lumayan juga ya pak.
Lepaya : Iya mbak. (inilah Cerita Besar di Balik Hujan Deras saatnya dimulai). Dulu mbak, sebelum saya jualan Es Doger, saya kerja diperusahaan Jepang kurang lebih hampir 7 tahun. Berat mbak kalo kerja sama orang jepang, 75% dari tenaga kita itu untuk mereka. Kita diperas secara otak dan tenaga. Tapi, mereka menghargai hasil jerih payah kita mbak, dengan memberikan upah, yang saya kira sepadan dengan pekerjaan kita. Kalo lembur di hari minggu, upah kita 2 juta mbak, pada waktu itu lho ya mbak. Dulu, gaji saya antara 4-5 juta (ampun pak, banyak amattttt!!!!!!!!!!!). itu beda kalo kita lembur. Kalo lembur di atas jam kerja, upahnya 500 ribu.
Saya : jadi sikap menjajahnya orang jepang, belum hilang ya pak sampai sekarang? Diperas secara otak dan tenaga, totalitas dan kepercayaan mungkin ya pak? Wah, besar juga ya pak bayarannya. Enak gak enaknya apa sih pak sistem orang jepang itu? (saya masih terkesima dengan kisah selanjutnya)
Lepaya : iya bener mbak. Totalitas dan kepercayaan. Kalo sudah cocok, akan dipakai selamanya. Pernah mbak, waktu itu, saya menemani si Japanese( baca: orang jepang) sampai pukul 3 pagi. Saya lupa mbak, kalau pagi harinya ada meeting sama semua anggota. Saya kan dating telat tu mbak, namanya baru tidur jam 4. wah, sampai di ruang rapat, saya diomelin habis-habisan tu mbak sama si boss. Saya cuma diem aja. Pas rapat selesai, saya langsung ke ruangan beliau ini, dan saya ngobrol tentang kejadian tadi. Wah, jawabannya sangat diplomatis sekali mbak. Masa dia bilang “ saya minta maaf, saya menjaga wibawa saya sebagai seorang leader disini”. Dan sejak saat itu, saya selalu berpikir jelek sama si boss ini mbak. Boleh dibilang, saya ini termasuk salah satu pioneer perusahaan ini bisa dibilang “SUKSES”. Bukannya saya sombong mbak, dari seluruh propinsi di Indonesia, cuma Papua yang belum pernah saya datangi. Kalau sudah dinas luar, 2 – 3bulan mbak. Kalau bahasa jepang, saya bisa sedikit- mbak, yak arena mau gak mau, saya harus bahasa jepang itu. Relasinya banyak dari jepangnya mbak. Saya dulu kuliah di Sastra Inggris juga mbak, di salah satu Universitas swasta di Jakarta. (ooo..ternyata ini yang membuat saya tadi tercengang waktu si Bapak tau tentang TOEFL)

Hujan masih turun, tapi tidak sederas waktu cerita besar tadi.

Saya : kejam juga ya pak, si pak boss itu, menjatuhkan anak buah didepan anak buah lainnya demi menjaga nama baiknya. Wah, cuma Papua yang belum??? Keren ya pak, sudah bisa keliling Indonesia. Saya iri pak, cita2 saya itu keliling Indonesia, buka keliling dunia pak. Apalagi Indonesia bagian timur, eksotik sekali sepertinya pak. Kalo bisa mengunjungi tempat2 seperti itu, enaknya bisa tau adat disana ya pak, sekalian juga bisa beli benda buat kenang2an.
Lepaya : iya mbak. Saya cuma bertahan 7 tahun disana mbak, setelah itu saya mengundurkan diri mbak. Karena saya sudah menikah, dan saya gak bisa ambil resiko harus meninggalkan anak dan istri saya. Belum dinas luar kotanya atau bahkan sampai lemburnya, itu saya yang gak bisa mbak. Mending saya kehilangan pekerjaan saya, daripada saya harus mengorbankan anak dan istri saya. Iya kan mbak?. (sebuah pilihan yang sulit tentunya disaat pilihan itu benar2 sangat dibutuhkan, itu dibenak saya). Saya putar otak, akhirnya ya seperti sekarang ini mbak, jadi “bakul” es doger, walaupun penghasilannya dibawah gaji waktu saya kerja dulu, tapi tetap dekat dengan keluarga.
Oiya mbak, saya paling suka itu Ternate. Tempatnya bagus, tidak terlalu banyak penduduk, namun perekonomiannya cukup bagus. Mbaknya gak les bahasa jepang atau mandarin gitu ta mbak? Eman lho mbak. Kalau di EF(English First), bisa magang keluar negeri mbak, ya walaupun cuma 3-4 bulan, tinggalnya di Homestay.
Saya : pengen sih pak, Cuma 8x pertemuan itu biayanya 800 ribu pak. Gak sanggup saya pak.
Lepaya : nanti aja kalau gitu mbak, kalau mbaknya sudah kerja, trus “nyambi” les bahasa jepang/mandarin. Mbak saya pamit duluan ya, hujannya mulai sedikit reda. Maen2 kerumah mbak, rumah saya di Jl. Srikoyo.
Saya : insyaallah pak, snanti saya akan coba buat les bahasa2 itu. Iya [ak, silahkan. Makasih ya pak, buat cerita singkatnya.
Lepaya : iya mbak sama2. ilmu kan gak selalu di bangku sekolah, bisa juga ditempat seperti ini. Hati2 ya mbak kalau nanti mau pulang.
Saya : iya pak. Sekali lagi makasih. Bapaknya hati2 juga ya pak.

Jujur, saya itu benar tertegun kaget, tercengang sampai “ngah-ngoh” mendengar cerita besar itu samapai2, saya bingung sendiri menanggapi obrolan yang saya lakukan itu..Damn, so amazing!!. Dan saya rasa, saya adalah orang yang paling beruntung diantara pelanggan es doger milik bapak itu. Karena, paling tidak, sedikit banyak saya tau tentang kisah si Bapak yang berani ambil resiko ini.

Salut!!!.. Tak banyak yang seperti beliau. Konsistensi berpikir dan bertindak!!!


“Change your mind”
With Love
Bata Motel

Senin, 13 Desember 2010

benalu tak selamanya menyesatkan

BENALU..menjadi benalu itu indah..indah sekali..tak kalah dengan indahnya bunga mawar yang selalu diagung-agungkan, tak kalah wanginya dengan bunga melati yang semerbak, atau tak kalah mahalnya dengan bunga anggrek hutan..
BENALU..secara kasat mata merupakan sejenis tanaman liar yang menempel pada tanaman lain sehingga tanaman itu bisa Sekarat..sebenarnya bentuknyapun indah..bak tanaman lain??hhhhmmmm..pasti tanaman ini, punya maksut dan tujuan lain, mengapa "aku" menempel pada tanaman lain.."YA, KARENA AKU INGIN BERTAHAN HIDUP!!!JADI AKU HARUS MENG-ENYAH-KAN YANG LAIN"..tak ubahnya seperti hukum rimba...siapa yang kuat dialah yang berkuasa...

mau jadi benalu apa tidak???itu pilihan..walaupun menyesatkan namum mengasyikkan..