Selasa, 29 September 2009
Senja turun dengan lambat
Aku melihat nanar di kedua bola mata bapakku
Tak seperti biasanya dia begitu gelisah
Dia melihat darah mengucur deras dari otakku
Dia melihatku tak lagi sempurna raganya
Terima kasih bapak
Sudah mengijinkanku untuk singgah dalam mimpimu siang ini
September 12 2009
1.46 Am
Dan berlalulah
Dan berlalulah
Peri kecilku
Terbanglah kau bersama asap-asap yang aku hembuskan malam ini
Peri kecilku
Tak ingin kau menangis, menunggunya didepan tiang pondok itu
Peri kecilku
Jangan biarkan tawamu berhenti memecah malam sang serigala
Celah dalam lingkaran itu
Tampak sempit setelah kepergianmu
Kau masih ingat, rona merah daun telingaku
Saat kau menyapaku ditemani dengan kepompong ulat sutera
Peri kecilku
Ah, kau masih terlalu dini untuk bangkit
Ah, kau masih terlalu ranum untuk merekah
Biar ku ajarkan kau cara menyambung tembok-tembok beton yang kau bangun
Peri kecilku
Tak ingin melihatmu bersemi bersama sang kumbang..
September 12th 2009
1.42 Am